Definisi Gangguan Jiwa
Gangguan
jiwa
adalah gangguan pada satu atau lebih fungsi jiwa. Gangguan jiwa adalah gangguan otak yang ditandai oleh terganggunya
emosi, proses berpikir, perilaku, dan persepsi (penangkapan panca indera). Gangguan jiwa ini menimbulkan stress dan
penderitaan bagi penderita dan keluarganya (Stuart & Sundeen, 1998). Gangguan jiwa dapat mengenai setiap
orang, tanpa mengenal umur, ras, agama, maupun status sosial dan ekonomi. Banyak
tokoh jenius yang mengalami gangguan kejiwaan, seperti Abraham Lincoln yang
mengalami Depression, Michaelangelo mengalami Autism, Ludwig von Beethoven
mengalami Bipolar Disorder, Charles Darwin mengalami Agoraphobia, Leo Tolstoy
mengalami Depression. Gangguan jiwa
bukan disebabkan oleh kelemahan pribadi. Di masyarakat banyak beredar
kepercayaan atau mitos yang salah mengenai gangguan
jiwa, ada yang percaya bahwa gangguan
jiwa disebabkan oleh gangguan roh jahat, ada yang menuduh bahwa itu akibat
guna-guna, karena kutukan atau hukuman atas dosanya. Kepercayaan yang salah ini
hanya akan merugikan penderita dan keluarganya karena pengidap gangguan jiwa tidak mendapat pengobatan
secara cepat dan tepat (Notosoedirjo, 2005).
Gangguan jiwa menurut Depkes RI (2000) adalah suatu
perubahan pada fungsi jiwa yang menyebabkan adanya gangguan pada fungsi jiwa, yang
menimbulkan penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam melaksanakan
peran sosial. Penyebab gangguan jiwa
itu bermacam-macam ada yang bersumber dari berhubungan dengan orang lain yang
tidak memuaskan seperti diperlakukan tidak adil, diperlakukan semena-mena,
cinta tidak terbalas, kehilangan seseorang yang dicintai, kehilangan pekerjaan,
dan lain-lain. Selain itu ada juga gangguan
jiwa yang disebabkan faktor organik, kelainan saraf dan gangguan pada otak
(Djamaludin, 2001). Jiwa atau mental yang sehat tidak hanya berarti bebas dari
gangguan. Seseorang bisa dikatakan jiwanya sehat jika ia bisa dan mampu untuk
menikmati hidup, punya keseimbangan antara aktivitas kehidupannya, mampu
menangani masalah secara sehat, serta berperilaku normal dan wajar, sesuai
dengan tempat atau budaya dimana dia berada. Orang yang jiwanya sehat juga
mampu mengekpresikan emosinya secara baik dan mampu beradaptasi dengan
lingkungannya, sesuai dengan kebutuhan.
Secara lebih rinci, gangguan jiwa bisa dimaknai sebagai suatu kondisi medis dimana
terdapat gejala atau terjadinya gangguan patofisiologis yang menganggu
kehidupan sosial, akademis dan pekerjaan. Gangguan tersebut bisa berbentuk apa
saja yang beresiko terhadap pribadi seseorang dan lingkungan sekitarnya. Contoh
ekstrim yang sering kita lihat dari gangguan
jiwa ini adalah mereka yang menderita skizophrenia. Mereka sering bicara
sendiri, tertawa sendiri, cepat tersinggung atau marah sehingga tidak bisa ikut
dalam kegiatan sosial. Contoh gangguan
jiwa ringan yang sebenarnya banyak terjadi, namun sering dianggap masalah
sepele adalah phobia. Takut ketinggian atau acrophobia misalnya, sebenarnya
masalah sepele, namun akan berdampak negatif apabila si penderita diharuskan
untuk bekerja di tempat yang tinggi. Misal si penderita menjadi pegawai di
sebuah perusahaan yang kantornya ada di lantai 8 sebuah gedung. Ada penderita
phobia yang harus rela kehilangan pekerjaan yang sebenarnya sangat ia impikan karena
masalah seperti tadi. Kasus seperti ini juga contoh dari efek negatif gangguan
jiwa terhadap diri sendiri.
Mereka yang menderita gangguan jiwa berat seperti depresi sudah pasti menghadapi perkara
hidup yang lebih sulit dibandingkan orang yang masih normal. Orang depresi bisa
saja kehilangan pekerjaan, diejek, diintimidasi, dihina, yang berakhir pada
kehilangan kepercayaan dirinya, kehilangan harta, kehilangan keluarga bahkan
banyak yang kehilangan nyawanya karena bunuh diri. Untuk mengetahui apakah
seseorang punya masalah kejiwaan, bisa dimulai dengan bertanya “apakah saya
hidup normal seperti orang di lingkungan saya, apa ada perilaku saya yang
menyimpang, merusak, atau merugikan diri sendiri dan orang lain?”. Diagnosa gangguan jiwa oleh dokter juga umumnya
berdasarkan wawancara dengan pasien dan keluarganya. Beberapa negara maju juga
telah memasukkan serangkaian pemeriksaan otak (scan) dan pemeriksaan zat kimia
tubuh untuk memberikan diagnosa gangguan
jiwa.
Penyebab Gangguan Jiwa
Pertama, Faktor
Organobiologi seperti faktor keturunan (genetik), adanya ketidakseimbangan
zatzat neurokimia di dalam otak. Kedua, Faktor
Psikologis seperti adanya mood yang
labil, rasa cemas berlebihan, gangguan persepsi yang ditangkap oleh panca
indera kita (halusinasi). Dan yang ketiga adalah Faktor Lingkungan (Sosial) baik itu di lingkungan terdekat kita
(keluarga) maupun yang ada di luar lingkungan keluarga seperti lingkungan
kerja, sekolah, dll. Biasanya gangguan tidak terdapat penyebab tunggal, akan
tetapi beberapa penyebab sekaligus dari berbagai unsur itu yang saling
mempengaruhi atau kebetulan terjadi bersamaan, lalu timbulah gangguan badan
atau pun jiwa.
Faktor
Organobiologi terdiri dari :
- Nerokimia (misal : gangguan pada
kromosom no 21 yang menyebabkan munculnya gangguan perkembangan Sindrom Down).
-
Nerofisiologi
-
Neroanatomi
-
Tingkat kematangan dan perkembangan
organik.
-
Faktor-faktor prenatal dan perinatal.
Faktor
Psikologis terdiri dari :
-
Interaksi ibu-anak.
-
Interaksi ayah-anak : peranan ayah.
-
Sibling rivalry.
-
Hubungan dalam keluarga, pekerjaan,
permainan, dan masyarakat.
-
Kehilangan : Lossing of love object.
-
Konsep diri : pengertian identitas diri
dan peran diri yang tidak menentu.
-
Tingkat perkembangan emosi.
-
Pola adaptasi dan pembelaan sebagai
reaksi terhadap bahaya : Mekanisme pertahanan diri yang tidak efektif.
-
Ketidakmatangan atau terjadinya fiksasi
atau regresi pada tahap perkembangannya.
-
Traumatic Event
-
Distorsi Kognitif
-
Pola Asuh Patogenik (sumber gangguan
penyesuaian diri pada anak) :
a. Melindungi
anak secara berlebihan karena memanjakannya
b. Melindungi
anak secara berlebihan karena sikap “berkuasa” dan “harus tunduk saja”
c. Penolakan
(rejected child)
d. Menentukan
norma-norma etika dan moral yang terlalu tinggi.
e. Disiplin
yang terlalu keras.
f. Disiplin
yang tidak teratur atau yang bertentangan.
g. Perselisihan
antara ayah-ibu.
h. Perceraian
i.
Persaingan yang kurang sehat diantara
para saudara.
j.
Nilai-nilai yang buruk (yang tidak
bermoral).
k. Perfeksionisme
dan ambisi (cita-cita yang terlalu tinggi bagi si anak).
l.
Ayah dan atau ibu mengalami gangguan
jiwa (psikotik atau non-psikotik).
Faktor Lingkungan (Sosial)
yang terdiri dari :
-
Tingkat ekonomi
-
Lingkungan tempat tinggal : Perkotaan
dan Pedesaan.
- Masalah kelompok minoritas yang meliputi
prasangka, fasilitas kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan yang tidak
memadai.
-
Pengaruh rasial dan keagamaan.
-
Nilai-nilai
Jenis/Macam Gangguan Jiwa
Gangguan jiwa artinya
bahwa yang menonjol ialah gejala-gejala yang psikologik dari unsur psikis
(Maramis, 1994). Macam-macam gangguan jiwa (Rusdi Maslim, 1998) antara lain Gangguan jiwa organik dan simtomatik, skizofrenia, gangguan
skizotipal dan gangguan waham, gangguan suasana perasaan, gangguan neurotik, gangguan somatoform, sindrom perilaku yang berhubungan dengan
gangguan fisiologis dan faktor fisik, Gangguan
kepribadian dan perilaku masa dewasa,
retardasi mental, gangguan perkembangan psikologis, gangguan
perilaku dan emosional dengan onset masa kanak dan remaja. Berikut
penjelasannya :
1. Skizofrenia
Merupakan bentuk psikosa fungsional
paling berat, dan menimbulkan disorganisasi personalitas yang terbesar. Skizofrenia
juga merupakan suatu bentuk psikosa yang sering dijumpai dimana-mana sejak
dahulu kala. Meskipun demikian pengetahuan kita tentang sebab-musabab dan
patogenisanya sangat kurang (Maramis, 1994).Dalam kasus berat, klien tidak
mempunyai kontak dengan realitas, sehingga pemikiran dan perilakunya abnormal.
Perjalanan penyakit ini secara bertahap akan menuju kearah kronisitas, tetapi
sekali-kali bisa timbul serangan. Jarang bisa terjadi pemulihan sempurna dengan
spontan dan jika tidak diobati biasanya berakhir dengan personalitas yang rusak
” cacat ” (Ingram et al.,1995).
2.
Depresi
Merupakan satu masa terganggunya
fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala
penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor,
konsentrasi, kelelahan, rasa putus asa dan tak berdaya, serta gagasan bunuh
diri (Kaplan, 1998). Depresi juga dapat diartikan sebagai salah satu bentuk
gangguan kejiwaan pada alam perasaan yang ditandai dengan kemurungan,
keleluasaan, ketiadaan gairah hidup, perasaan tidak berguna, putus asa dan lain
sebagainya (Hawari, 1997). Depresi adalah suatu perasaan sedih dan yang
berhubungan dengan penderitaan. Dapat berupa serangan yang ditujukan pada diri
sendiri atau perasaan marah yang mendalam (Nugroho, 2000). Depresi adalah
gangguan patologis terhadap mood mempunyai karakteristik berupa bermacam-macam
perasaan, sikap dan kepercayaan bahwa seseorang hidup menyendiri, pesimis,
putus asa, ketidakberdayaan, harga diri rendah, bersalah, harapan yang negatif
dan takut pada bahaya yang akan datang. Depresi menyerupai kesedihan yang
merupakan perasaan normal yang muncul sebagai akibat dari situasi tertentu
misalnya kematian orang yang dicintai. Sebagai ganti rasa ketidaktahuan akan
kehilangan seseorang akan menolak kehilangan dan menunjukkan kesedihan dengan
tanda depresi (Rawlins et al., 1993). Individu yang menderita suasana perasaan
(mood) yang depresi biasanya akan kehilangan minat dan kegembiraan, dan
berkurangnya energi yang menuju keadaan mudah lelah dan berkurangnya aktifitas
(Depkes, 1993). Depresi dianggap normal terhadap banyak stress kehidupan dan abnormal
hanya jika ia tidak sebanding dengan peristiwa penyebabnya dan terus
berlangsung sampai titik dimana sebagian besar orang mulai pulih (Atkinson,
2000).
3.
Kecemasan
Sebagai pengalaman psikis yang
biasa dan wajar, yang pernah dialami oleh setiap orang dalam rangka memacu
individu untuk mengatasi masalah yang dihadapi sebaik-baiknya, Maslim (1991). Suatu
keadaan seseorang merasa khawatir dan takut sebagai bentuk reaksi dari ancaman
yang tidak spesifik (Rawlins 1993). Penyebab maupun sumbernya biasa tidak
diketahui atau tidak dikenali. Intensitas kecemasan dibedakan dari kecemasan
tingkat ringan sampai tingkat berat. Menurut Sundeen (1995) mengidentifikasi
rentang respon kecemasan ke dalam empat tingkatan yang meliputi, kecemasan
ringan, sedang, berat dan kecemasan panik.
4.
Gangguan Kepribadian
Klinik menunjukkan bahwa
gejala-gejala gangguan kepribadian (psikopatia) dan gejala-gejala nerosa
berbentuk hampir sama pada orang-orang dengan intelegensi tinggi ataupun
rendah. Jadi boleh dikatakan bahwa gangguan kepribadian, nerosa dan gangguan
intelegensi sebagaian besar tidak tergantung pada satu dan lain atau tidak
berkorelasi. Klasifikasi gangguan kepribadian : kepribadian paranoid, kepribadian
afektif atau siklotemik, kepribadian skizoid, kepribadian axplosif, kepribadian
anankastik atau obsesif-konpulsif, kepribadian histerik, kepribadian astenik,
kepribadian anti sosial, Kepribadian pasif agresif, kepribadian inadequate (Maslim,1998).
5.
Gangguan Mental Organik
Merupakan gangguan jiwa yang psikotik atau non-psikotik yang disebabkan oleh
gangguan fungsi jaringan otak (Maramis, 1994). Gangguan fungsi jaringan otak
ini dapat disebabkan oleh penyakit badaniah yang terutama mengenai otak atau
yang terutama di luar otak. Bila bagian otak yang terganggu itu luas, maka
gangguan dasar mengenai fungsi mental sama saja, tidak tergantung pada penyakit
yang menyebabkannya bila hanya bagian otak dengan fungsi tertentu saja yang
terganggu, maka lokasi inilah yang menentukan gejala dan sindroma, bukan
penyakit yang menyebabkannya. Pembagian menjadi psikotik dan tidak psikotik
lebih menunjukkan kepada berat gangguan otak pada suatu penyakit tertentu dari pada
pembagian akut dan menahun.
6.
Gangguan Psikosomatik
Merupakan komponen psikologik yang
diikuti gangguan fungsi badaniah (Maramis, 1994). Sering terjadi perkembangan
neurotik yang memperlihatkan sebagian besar atau semata-mata karena gangguan
fungsi alat-alat tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf vegetatif. Gangguan
psikosomatik dapat disamakan dengan apa yang dinamakan dahulu neurosa organ.
Karena biasanya hanya fungsi faaliah yang terganggu, maka sering disebut juga
gangguan psikofisiologik.
7.
Retardasi Mental
Retardasi mental merupakan keadaan perkembangan
jiwa yang terhenti atau tidak lengkap, yang terutama ditandai oleh terjadinya
rendahnya daya keterampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada
tingkat kecerdasan secara menyeluruh, misalnya kemampuan kognitif, bahasa,
motorik dan sosial (Maslim,1998).
8.
Gangguan Perilaku Masa Anak dan Remaja
Anak
dengan gangguan perilaku menunjukkan perilaku yang tidak sesuai dengan
permintaan, kebiasaan atau norma-norma masyarakat (Maramis, 1994). Anak dengan
gangguan perilaku dapat menimbulkan kesukaran dalam asuhan dan pendidikan.
Gangguan perilaku mungkin berasal dari anak atau mungkin dari lingkungannya,
akan tetapi akhirnya kedua faktor ini saling mempengaruhi. Diketahui bahwa ciri
dan bentuk anggota tubuh serta sifat kepribadian yang umum dapat diturunkan
dari orang tua kepada anaknya. Pada gangguan otak seperti trauma kepala,
ensepalitis, neoplasma dapat mengakibatkan perubahan kepribadian. Faktor
lingkungan juga dapat mempengaruhi perilaku anak, dan sering lebih menentukan
oleh karena lingkungan itu dapat diubah, maka dengan demikian gangguan perilaku
itu dapat dipengaruhi atau dicegah.
Macam-macam/jenis gangguan jiwa diatas memiliki kategori spefisiknya lagi.
Tanda dan Gejala Gangguan Jiwa
- Alam
perasaan (affect) tumpul dan mendatar. Gambaran alam perasaan ini dapat
terlihat dari wajahnya yang tidak menunjukkan ekspresi.
- Menarik
diri atau mengasingkan diri (withdrawn). Tidak mau bergaul atau kontak dengan
orang lain, suka melamun (day dreaming).
- Delusi
atau Waham yaitu keyakinan yang tidak rasional (tidak masuk akal) meskipun
telah dibuktikan secara obyektif bahwa keyakinannya itu tidak rasional, namun
penderita tetap meyakini kebenarannya. Sering berpikir/melamun yang tidak biasa
(delusi).
- Halusinasi
yaitu pengalaman panca indra tanpa ada rangsangan misalnya penderita mendengar
suara-suara atau bisikan-bisikan di telinganya padahal tidak ada sumber dari
suara/bisikan itu.
- Merasa
depresi, sedih atau stress tingkat tinggi secara terus-menerus.
- Kesulitan
untuk melakukan pekerjaan atau tugas sehari-hari walaupun pekerjaan tersebut
telah dijalani selama bertahun-tahun.
- Paranoid
(cemas/takut) pada hal-hal biasa yang bagi orang normal tidak perlu ditakuti
atau dicemaskan.
- Suka
menggunakan obat hanya demi kesenangan.
- Memiliki
pemikiran untuk mengakhiri hidup atau bunuh diri.
- Terjadi
perubahan diri yang cukup berarti.
- Memiliki
emosi atau perasaan yang mudah berubah-ubah.
- Terjadi
perubahan pola makan yang tidak seperti biasanya.
- Pola tidur
terjadi perubahan tidak seperti biasa.
- Kekacauan
alam pikir yaitu yang dapat dilihat dari isi pembicaraannya, misalnya bicaranya
kacau sehingga tidak dapat diikuti jalan pikirannya.
- Gaduh,
gelisah, tidak dapat diam, mondar-mandir, agresif, bicara dengan semangat dan
gembira berlebihan.
- Kontak
emosional amat miskin, sukar diajak bicara, pendiam.
- Sulit
dalam berpikir abstrak.
- Tidak ada
atau kehilangan kehendak (avalition), tidak ada inisiatif, tidak ada upaya/usaha,
tidak ada spontanitas, monoton, serta tidak ingin apa-apa dan serba malas dan
selalu terlihat sedih.
TERIMA KASIH, ARTIKEL INI MENJADI REFERENSI PRESENTASI SAYA.
BalasHapusLEGENDAQQ.NET
BalasHapusKami Hadirkan Permainan Baru 100% FAIR PLAY Dari Legendaqq.Net. :) 1 ID Untuk 8 Games :
- Domino99
- BandarQ
- Poker
- AduQ
- Capsa Susun
- Bandar Poker
- Sakong Online
- Bandar 66
Nikmati Bonus-Bonus Menarik Yang Bisa Anda Dapatkan Di Situs Kami LegendaQQ.Net. info Situs Resmi, Aman Dan Terpercaya ^^ Keunggulan LegendaQQ.Net :
- Tingkat Persentase Kemenangan Yang Besar
- Kartu Anda Akan Lebih Bagus
- Bonus TurnOver Atau Cashback Di Bagikan Setiap 5 Hari
- Bonus Referral Dan Extra Refferal Seumur Hidup
- Minimal Deposit & Withdraw Hanya 20.000,-
- Tidak Ada Batas Untuk Melakukan Withdraw/Penarikan Dana
- Pelayanan Yang Ramah Dan Memuaskan
- Dengan Server Poker-V Yang Besar Beserta Ribuan pemain Di Seluruh Indonesia,
- LegendaQQ.Net Pasti Selalu Ramai Selama 24 Jam Setiap Harinya.
- Permainan Menyenangkan Dengan Dilayani Oleh CS cantik, Sopan, Dan Ramah.
Fasilitas BANK yang di sediakan :
- BCA
- Mandiri
- BNI
- BRI
- Danamon
Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At LegendaQQ.Net ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM : 2AE190C9
- Facebook : LegendaqqPoker
Link Alternatif :
- www.legendaqq(dot)net
- www.legendapelangi(dot)com
NB : untuk login android / iphone tidak menggunakan www dan spasi ya boss ^_^
bleh tau daftar pustkanya gak ?
BalasHapustengkyu jadi baha presentasi juga. Coba dikasih daftar pustakanya mas/mba. mks
BalasHapusbagi daftar pustakanya dong please
BalasHapusMens Titanium Braclets | The Fastest Growing Premium
BalasHapusMens Titanium Braclets. The best-selling premium thunder titanium lights products, titanium nitride coating our flagship ford ecosport titanium product, and is titanium white wheels currently sold in black titanium wedding band Germany.